Minggu, 24 November 2013

LEADERSHIP

Menurut John C. Maxwell, “Leadership / Kepemimpinan adalah tentang perilaku dan sikap Anda bukan titel atau jabatan. KEPEMIMPINAN adalah tentang PILIHAN atau KEPUTUSAN yang Anda buat bukan TEMPAT atau POSISI yang Anda miliki.”
Contoh real dalam sebuah team kepanitiaan anda menjadi ketua panitia, memiliki hak wewenag, mengkoordinir dan mengatur teamnya dalam kepanitiaan tersebut.
Akan tetapi berbeda dengan LEADER, seorang LEADER tidak harus menduduki posisi atau jabatan tertentu. Seorang LEADER adalah orang yg mampu menginspirasi dan memotivasi teamnya untuk mencapai lebih.
Anda menjadi ketua panitia bisa jadi kerena ditunjuk atau dipercaya untuk menduduki posisi tersebut. Tetapi anda menjadi seorang LEADER ketika pribadi, karakter, pengetahuan, dan keterampilan Anda dikenali dan diterima oleh mereka yang Anda pimpin. Sehingga bawahan Anda bukan lagi melakukan apa yang Anda minta hanya karena Anda adalah atasan mereka tetapi lebih kepada karena mereka menyukai dan respek terhadap Anda. PENGARUH harus Anda peroleh lewat KEPEMIMPINAN Anda.
Orang-orang akan mengikuti LEADER yang mereka kagumi dan hormati. Demikianlah hukum alam bekerja.



Pengakuan Seorang Preman Dunia

John Perkins menulis kisah petualangan pribadianya sejaka tahun 1982 terkait dengan peran aktifnya  sebagai salah seorang “tukang pukul ekonomi “ ( Economic hit Man ). Dia secara terselubung direkrut oleh National Security Agensy, AS. Tim kerja mereka mendapatkan dukungan dana dari perusahaan konsultan internasional yaitu Chas T. Main, Inc. Perusahaan ini menjadi konsultan eksklusif yang memberikan pertimbangan tehadap Bank Dunia tentang apakah suatu negara berkembang di Amerika Latin, Afrika, dan Asia, layak di bantu dengan suntikan dana hingga milyaran dollar atau sebaliknya tidak perlu di beri bantuan.
Perkins di posisikan untuk mengemban tugas analisis pragmatis sebagai seorang “konsultan ahli” yang memberikan analisis dan predikasi secara ekonometrik dan proses perencanaan pembangunan di suatu negara berkembang dengan melibatkan pemerintah, perbankan juga korporasi international. Untuk memuluskan tugas- tugas terselubungnya dalam dekade 1960an dan 1970an, Perkins di wajibkan memperdalam pengetahuan ekonomi statistiknya (ekonometrik) yang kelak dapat menyakinkan para perencana pembanguan di negara yang di tuju.
Sebelum menjalankan tugasnya, Prkins harus melalui tahap proses “cuci otak” secara idiologis/ apalagi misinya yang tampak ke permukaan adalah untuk menyelamatkan negara- negara berkembang yang baru merdeka dari cengkraman “paham idiologi kiri” (komunis). Namun tugas yang paling terselubung dan mendasar dari Parkins adalah mendorong pemimpin dunia agar masuk dalam sistem jaringan ekonomi global yang menuntungkan AS.
Efek Domino yang di harapkannya adalah para pemimpin dunia ini tana sadar akan “tejerat utang luar negeri” dalam jumlah yang besar sebagai kreditur setia pada lembaga – lembaga keuangan internasional. Kecenderungan ini akan menciptakan loyalitas yang tinggi untuk dimanfaatkan demi kepntingan negara debitur, terutama AS. Pada sisi lain bagi para pemimpin negara berkembang dapat memperkuat pengaruh kekuasaan politik mereka melaui eksploitasi tambang dan hutan, membangun pembangkit tenaga listrik, memperluas kawasan industri, hingga pengembangan ekonomi tinggi ( high technology).
Parkins mengembang beberapa tugas terselubung. Pertama, melakukan kalkulasi rasional untung – rugi dan prediksi terhadap besarnya investasi yang berjumlah melliaran dollar AS di suatu negara berkembang. Tawaran perencanaan pembangunan harus memenuhi prasyarat “kajian kelayakan” yang mendukung prediksi pertumbuhan ekonomi tinggi dalam rentang waktu 20-25 tahun. Kedua, memberikan pembenaran kemmapuan prediksi pada perusahaan konsultanya bahwa dari sejumlah pinjamannya dana internasional yang berjumlah besar itu pada pemerintah  negara- negara berkembang, dalam proses jangka panjang tetap kembali pada perusahaan – perusahaan multinasional AS melalui melakanisme kontrak kerja dalam penangan berbagai megaproyek dan konstruksi raksasa. Dengan demikian semakin besar jumlah pinjaman yang di butuhkan semakin baik pula hasilnya.
Ketiga, dengan peran gandanya sebagai seorang ilmuan ekonomi keliber dunia dan “tukang pukul ekonomi”, Parkins secara intens perlu melakukan observasi di suatu negara berkembang. Dia harus melakuakan perjalanan   singkat ke negara – negara yang memiliki kelimpahan potensi sumber daya alam terutama bagi negara penghasil minyak seperti Ekuador, Indonesia, Arab Saudi dan Iran.
John Perkins lantas menuliskan kisah petualangan dirinya itu dalam buku The Confession of An Economic Hit Man. Dia membuka semua hal tentang tugasnya untuk mengawal dan mnsukseskan persengkokolan besar di kancah politik ekonomi dunia yang melibatkan korporasi internasional, Bank Dunia dan IMF, dengan para pemimpin pemerintahan negara berkembang.
Awalnya Parkins di cegah oleh kolega – koleganya agar tidak menulis tentang hal yang sangat sensitif ini. Tetapi terdorong oleh “kesadaran moral kemanusiaan” yang merasa bertanggungjawab terhadap proses kemiskinan berjuta- juta umat manusia, perusakan lingkungan alam dan penguasaan sumber daya ekonomi hanya segelintir orang yang terkaya di dunia. Perkins mengatakan “mengakui suatu masalah adalah langkah pertama ke arah menemukan solusi. Pengakuan terhadap dosa sebagai awal penyelamatan “.
Sesuai dengan judulnya, buku ini berisikan pengakuan dosa dari Parkins yang selam sekitar 10 tahun ( 1971- 1981 ) bekerja sebagai “preman ekonomi” atau “ekonomi penjajah”. Dari buku itu pula tampak pula adanya tiga catatan penting yang menarik untuk di angkat ke permukaan mengenai keberadaan ekonom penjajah dalam struktur pemerintahan AS.
Pertama, ekonom penjajah bekerja di bawah koordinasi Badan Keamanan Nasional ( NSA ). Walaupun secara resmi para ekonom penjajah di rekrut, dilatih, dan bekerja di bawah koordinasi NSA, secara operasioanl mereka pada umumnya di pekerjakan secara terselubung melalui perusahaan – perusahaan swasta Amerika. Parkins antara lain menyebut perusahaan – peusahaan seperti Monsanto, General Electric, Nike, General Motors, dal Wal Mart.
Kedua, misi para ekonom penjajah adalah memperoleh komitmen para pejabat negara- negara Dunia ketiga untuk berbelanja secara kredit ke AS. Dalam menjalanka misinya ini seorang ekonom penjajah diperkenankan melakukan apapun, temasuk cara – cara ilegal. Targeta para ekonom penjajah adalah mendorong para pejabat negara – negara dunia ketiga untuk terus membuat utang samapai mereka tidak mampu membeyarnya.
Ketiga, kegagalan para ekonom penjajah di suatu negara bukanlah akhir dari upaya pemerintah AS dalam mewujudkan impiannya. Menurut Parkins dua hal dapat menjadi menyusul kegagalan para ekonom penjajah yaitu beroprasinya para jegal ( The Jackals ) yang di tandainya oleh terjadinya berbagai peristiswa yang mengarah pada pembinasaan seorang pejabat negara dunia ketiga, juga penaklukan negara dunia ketiga yang bersngkutan melaui operasi militer.
Dalam Confessions of an Economic Hit Man, dia menjelaskan bagaimana seorang prefesional yang di bayar mahal membantu AS untuk mencurangi dan menipu negara – negara miskin di dunia dengan triliunan dolar, meminkamkan mereka utang yang melabihi kemampuan mereka untuk membayar dan kemudian menguasainya.

Soal larangan meuliskan kisah pengalamanya pada waktu itu kata Perkins, “saya menerima sogokan setengah juta dollar tahun 1990an untuk tidak menulis buku ini. Suap itubersal dari sebuah perusahaan besar rekayasa konstruksi. Bicara secara legal, ini bukanlah sebuah sogokan, melainkan saya di bayar atas nama sebagai seorang konsultan. Ini semua legal. Tapi sebenarnya saya tak mengerjakan apa- apa. Ini sangat mudah di mengerti, seperti saya jelaskan dalam Con
Suatu kegiatan akan sia-sia jika tidak ada follow up dari semua komponen..
oleh karena itu, KOPMA "LEBAH" akan mengadakan evaluasi Pendidikan Dasar Staf yang akan dilaksanakan pada :
Hari, tanggal : Senin - Sabtu, 18-23 Nov 2013
Waktu : 13.00 - 21.00 WIB
Tempat : Sekre KOPMA "LEBAH"
Diharapkan peserta yang telah mengikuti DIKSTAF, mengikuti evaluasi ini agar tercipta pengkaderan yang lebih baik.

NB : *Waktu bisa kondisional
*Evaluasi diadakan oleh masing-masing pemateri, silakan hubungi pemateri DIKSTAF.
*Untuk materi Administrasi, bisa di download sekarang..

Selamat berproses utk KOPMA yang lebih baik..

Silahkan download materi disini

Rabu, 19 Juni 2013

Diskusi Demokrasi Ekonomi Vs Demokrasi Pancasila

DEMOKRASI EKONOMI DAN DEMOKRASI PANCASILA

Diskusi 2
Hari / tanggal       : Senin, 17 Juni 2013
Waktu                  : 19.00 – 22.00 WIB
Tempat                : Sekre KOPMA “LEBAH”

Jika berbicara Demokrasi, hal yang pertama kali kita pikirkan adalah politik. Darimana politik itu berasal? Politik ada karena adanya suatu kepentingan. Ilmu politik merupakan ilmu yang mengatur perkembangan Negara dan prinsip-prinsip pemerintahannya. Nah…perkembangan yang dimaksud adalah perkembangan ekonomi dari suatu Negara. Perkembangan politik harus diiringi dengan perkembangan ekonomi yang stabil. Karena perkembangan suatu Negara tidak hanya dipengaruhi oleh system politik saja, juga dipengaruhi oleh keadaan ekonomi Negara tersebut. Jika keadaan ekonomi suatu Negara buruk, maka besar kemungkinan politik Negara tersebut buruk. Maka perlu adanya suatu keseimbangan antara politik dan ekonomi. Beberapa Negara yang mempunyai system politik yang kuat yaitu Amerika dan Israel.
Sejak Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, pembangunan yang pertama kali dilakukan adalah dalam bidang ekonomi karena ada keterkaitan antara politik dan ekonomi. Dahulu di Indonesia dikuasai oleh para creative minority (bangsawan). Setelah merdeka perkembangan ekonomi Indonesia cukup bagus, tetapi bagaimana dengan situasi politik dan ekonomi Indonesia sekarang? Inilah yang perlu kita kaji bersama. Perlu kita ketahui tentang realita sekarang bahwa di Indonesia system politiknya kurang sehat. Sistem suap dan manipolitik yang terjadi di Indonesia sekarang ini. Mengapa hal itu terjadi? Karena kurangnya kesejahteraan masyarakat sehingga masyarakat mudah sekali disuap, adanya apatisme politik, dan menurunnya rasa kebangsaan. Hal apa yang akan terjadi? Indonesia tidak lagi menganut ideologinya sehingga kehilangan jatidiri yang telah diperjuangkan dan Indonesia tidak memiliki pendirian yang kokoh sehingga mudah sekali dipengaruhi oleh asing. Semua itu akan berimbas pada perkembangan ekonomi Indonesia.
Indonesia sudah merdeka, tetapi belum merdeka dalam bidang ekonomi. Perekonomian Indonesia baik dalam bidang pertanian, pertambangan, jasa dan otomotif sebagian besar sudah dikuasai oleh asing. Hal itu terjadi karena Indonesia sudah terjerumus kedalam permainan politik internasional. Lhoo.. ko’ bisa? Bisa, karena kebijakan pemerintah tidak sejalan dengan landasan Idiil Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sejak Presiden Indonesia dipilih langsung oleh rakyat, secara tidak langsung kita telah menganut Ideologi Liberal sehingga setiap orang akan menuntut hak-hak mereka sebebas-bebasnya. Hal itu berdampak pada perekonomian Indonesia, yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Seharusnya ekonomi yang berkembang adalah ekonomi kerakyatan yang berdemokrasi Pancasila. Semua kegiatan perkembangan ekonomi harus diiringi dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila. Contoh ekonomi kerakyatan adalah Koperasi karena terdapat pinsip-prinsip Koperasi yang berdasarkan pada Pancasila, yaitu Koperasi bersifat terbuka dan sukarela berarti koperasi tidak menekankan pada keyakinan dan tidak memandang adanya perbedaan; dikembangkan sikap saling menghormati dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama bagi anggota koperasi, adanya keadilan bagi setiap orang; keanggotaan koperasi tidak membeda-bedakan agama, suku bangsa, warna kulit, dll; koperasi dipimpin secara demokratis yang dijiwai oleh sila ke-4; dan koperasi dibentuk untuk meningkatkan taraf hidup anggota dan masyarakat.
Koperasi mempunyai peranan yang luar biasa dalam perekonomian, tetapi koperasi keberadaanya kurang menonjol dibanding dengan perusahaan-perusahaan lain. Itulah yang menjadikan perekonomian Indonesia buruk. Cina merupakan Negara yang perekonomiannnya cukup bagus, di Indonesia mereka memasarkan produknya dengan politik dumping. Politik dumping digunakan untuk penguasaan pasar. Cina tidak akan pernah rugi karena politik dumping itu semacam promosi. Indonesia telah didoktrin bahwa Cina adalah besar, sehingga mental kita menjadi lemah. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh Cina, jika ekspor tinggi maka neraca perdagangan akan tinggi.
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia hanya menjadi mainan oleh Negara-negara lain. Indonesia sangat bergantung pada Negara lain. Apakah Indonesia bisa keluar dari ketergantungan itu? Sungguh sulit jika harus keluar dari ketergantungan. Walaupun kita hidup membutuhkan orang lain, tetapi jangan jadikan ketergantungan itu menjadi tumpuan hidup. Begitu juga untuk Indonesia, kita boleh bergantung kepada Negara lain, tetapi harus ada kemandirian agar tidak seluruhnya system yang ada di Indonesia harus digantungkan kepada Negara lain. Bagaimana caranya agar Indonesia mandiri? Tentunya dengan kesadaran kolektivitas dari warga negaranya untuk bangkit dari ketergantungan yang begitu besar.
Sejauh mana ekonomi kerakyatan berkembang di Indonesia? Sejak Indonesia merdeka, ekonomi kerakyatan sudah mulai berkembang. Yang terjadi saat ini adalah tindakan ekonominya sangat melenceng dari nilai-nilai Pancasila. Sistem yang berjalan bagus, tetapi pelaksanaannya yang belum baik. Sehingga ekonomi kerakyatan belum berjalan secara maksimal. Yang terjadi Indonesia terjerat hutang disana-sini, misalnya hutang ke World Bank dan IMF. Mereka meminjamkan uang kepada Indonesia, sehingga Indonesia merasa harus berbalas budi kepada World Bank dan IMF. Padahal jika berhutang, maka bunganya akan tinggi. Untuk berbalas budi kepada World Bank dan IMF, Indonesia terjerat hutang di dalam negeri. “Terbayarlah hutang luar negeri, terjeratlah hutang dalam negeri” itulah Indonesia.
Bagaimana agar dapat keluar dari masalah yang ada di Indonesia? Caranya gampang, yaitu hanya dengan menanamkan dan menjalankan nilai-nilai Pancasila. Serta adanya pendidikan dan kolektivitas bersama untuk bangkit dari keterpurukan. Tetapi tidak semua orang dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan baik, ini karena adanya sebuah dinamika. Dinamika masyarakat sulit sekali untuk dihilangkan.

Harapannya dengan berlandaskan pada Demokrasi Pancasila, Indonesia dapat menjalankan ekonomi kerakyatan dengan berlandaskan pada landasan Idiiil Pancasila. Jika situasi politik dan ekonomi Indonesia dapat stabil maka besar kemungkinan Indonesia akan menjadi Negara yang besar dan kuat. InsyaAlloh.. Amin.. Semoga diskusi ini bermanfaat untuk perkembangan Indonesia..  ^_^

Kamis, 13 Juni 2013

Diskusi Pengenalan Koperasi dan Ekonomi



“PENGENALAN KOPERASI DAN EKONOMI”

Diskusi 1
Hari / tanggal    : Selasa, 21 Mei 2013
Waktu                 : 19.30 – 21.15 WIB
Tempat               : Sekre KOPMA “LEBAH”
 

 “Pengenalan Koperasi dan Ekonomi”  merupakan tema yang dibahas dalam diskusi yang hanya diikuti oleh 8 orang. Koperasi merupakan sekumpulan orang yang terhimpun dalam suatu organisasi yang bergerak dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Dari pengertian koperasi, timbul suatu permasalahan “Apakah koperasi sebagai salah satu solusi dari masalah ekonomi (pengangguran dan kesempatan kerja) ?”.
Melihat beberapa fakta tentang koperasi, bahwa di Pemalang ada koperasi yang dikelola oleh orang-orang biasa (tidak berpengalaman). Koperasi tersebut tidak mempunyai badan hukum, tidak mempunyai AD/ART, dll. Apakah bisa disebut koperasi?. Berbeda dengan Koperasi Si Sehat “Margono”, koperasi ini dimiliki oleh pegawai negeri misalnya dokter, tetapi kebanyakan konsumen adalah pasien-pasien rumah sakit. Fakta lain yaitu adanya bank harian yang perijinannnya atas nama koperasi. Banyak fakta tentang koperasi yang perlu kita kaji.
Syarat mendirikan koperasi yaitu beranggotakan minimal 20 orang, mempunyai badan hukum, mempunyai AD/ART, mempunyai tempat yang jelas, dan mempunyai usaha. Bagaimana cara agar sebuah koperasi mempunyai badan hukum? Tentunya melapor kepada kantor pajak. Ada kasus yang pernah terjadi, awalnya koperasi itu sebut saja KOPMA “LEBAH” sudah memiliki beberapa usaha yang bisa dibilang maju, sehingga harus membayar pajak atas pendirian usaha, tetapi karena ada suatu hal maka usaha yang telah dijalani lama-lama hilang dari penglihatan kita. Sehingga terjadi kefakuman usaha, karena koperasi itu tidak melaporkan ke kantor pajak bahwa usahanya bangkrut, maka koperasi tersebut mendapat surat teguran dari kantor pajak. Komunikasi sangat diperlukan dalam hal ini, sehingga antara dua pihak saling mengetahui tentang kondisi yang terjadi.
Ada beberapa macam koperasi, salah satunya adalah Koperasi Mahasiswa (KOPMA). Di Universitas Muhammadiyah Purwokerto ada suatu Koperasi Mahasiswa yang disebut dengan KOPMA “LEBAH”. Sebagian dari mahasiswa belum mengenal KOPMA “LEBAH”, Apa yang menjadi masalahnya? Apakah mereka yang tidak update? Ataukah dari KOPMA nya sendiri yang kurang eksis? Sebenarnya apa sih gunanya KOPMA dan bagaimana usaha yang baik dari KOPMA? Koperasi Mahasiswa (KOPMA) merupakan tempat untuk menghimpun mahasiswa yang ingin belajar tentang ekonomi dan organisasi, belajar tentang sosial, mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki. Pentingnya koperasi sebagai alat pemecah masalah. Jadi, mahasiswa yang terhimpun dalam KOPMA berfungsi sebagai motor dalam pergerakan KOPMA itu sendiri. KOPMA juga berguna sebagai media perwujudan kreatifitas mahasiswa.
Back to masalah awal “Apakah Koperasi dapat mengurangi masalah ekonomi? Jika Ya, apa solusi yang digunakan?” Semua peserta diskusi menjawab “BISA”. Dengan apa? Yaitu dengan membuat usaha baru; menanamkan jiwa entrepreneurship; mengadakan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan; dengan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan yang didapat dikoperasi, diharapkan orang-orang dapat mengaplikasikannya dalam dunia usaha sehingga tumbuh jiwa kewirausahaan. Dengan tertanamnya jiwa kewirausahaan, mereka cenderung akan mendirikan suatu usaha. Semakin banyak usaha yang diciptakan, semakin berkurang pengangguran.
Tetapi melihat kenyataan yang ada sekarang ini, Koperasi belum mampu mengurangi masalah ekonomi yang terjadi. Koperasi tersaingi oleh perusahaan-perusahaan kapitalis yang justru lebih bisa mengurangi pengangguran. Jadi, BISA secara teori, BELUM secara kenyataan.
Itulah fenomena Koperasi di Indonesia. Sekarang kita lihat fenomena Koperasi di Dukuhwaluh, yaitu KOPMA “LEBAH”. Pemasalahan terbesar yang dialami KOPMA “LEBAH” yaitu bagaimana caranya agar para anggota tertarik untuk bergabung dengan KOPMA “LEBAH, sehingga tidak terjadi kefakuman dari para anggota? Sebenarnya itu merupakan masalah global yang kerap dialami oleh seluruh lembaga/organisasi. Tapi, kita ingin menjadi pionir untuk mengatasi masalah global tersebut. Kefakuman dari anggota disebabkan karena mereka tidak menemukan apa yang mereka cari di dalam organisasi yang dipilih. Untuk mengaktifkan kembali anggota yang telah fakum yaitu perbaiki kemasan organisasi, apabila kemasannya bagus maka orang akan tertarik untuk memiliki; eratkan hubungan silaturahmi; menyamakan ideologis dari masing-masing anggota; mempunyai usaha nyata dan unik sehingga akan merangsang rasa penasaran mereka. Jadi, paksa mereka untuk penasaran dengan pencapaian-pencapaian kecil, bukan paksa mereka untuk ikut. Sehingga mereka tahu dengan kesadaran, bukan hanya kebetulan.
Semoga hasil pemikirannya dapat tercapai dan bermanfaat. Amin ^_^

TIME LINE PELAKSANAAN PROGRAM KERJA KOPERASI MAHASISWA “LEBAH” PERIODE 2013-2014



Tahun 2013

No.
Kegiatan
Pelaksana
Bulan
April
Mei
Juni
Juli
Agst
Sept
Okt
Nov
Des
1.
Pembuatan bulletin dan newsletter (satu bulan sekali)
PSDA,
ADUM









2.
Pembuatan dan pengisian Blog
PSDA









3.
Diskusi (2 minggu sekali)
PSDA









4.
Optimalisasi mading
PSDA, ADUM









5.
Pembuatan KTA
ADUM









6.
Pembentukan pengurus harian
ADUM









7.
Bazar Wisuda
Usaha









8.
Pelatihan Keuangan
Keuangan









9.
Pembuatan sanggar belajar
PSDA









10.
Magang
Usaha









11.
Bimbel
Usaha









12.
Bazar puasa
Usaha









13.
DIKSAR
PSDA









14.
Praktek Kewirausahaan
Usaha









15.
Pelatihan pembuatan PKM
PSDA









16.
Seminar Nasional
Usaha









17.
Bazar Wisuda
Usaha









18.
Pelatihan administrasi
ADUM









Tahun 2014

No.
Kegiatan
Pelaksana
Bulan
Jan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agst
Sept
1.
Pembuatan bulletin dan newsletter (satu bulan sekali)
PSDA,
ADUM









2.
Pembuatan dan pengisian Blog
PSDA









3.
Diskusi (2 minggu sekali)
PSDA









4.
Optimalisasi mading
PSDA, ADUM









5.
DIKMEN
PSDA









6.
Pelatihan pembuatan PKM
PSDA









7.
Bazar wisuda
Usaha









8.
DIKLAN
PSDA









9.
Seminar Nasional
PSDA









10.
RAT XV
PSDA