“PENGENALAN
KOPERASI DAN EKONOMI”
Hari / tanggal : Selasa, 21 Mei 2013
Waktu : 19.30 – 21.15 WIB
Tempat : Sekre KOPMA “LEBAH”
“Pengenalan Koperasi dan Ekonomi” merupakan
tema yang dibahas dalam diskusi yang hanya diikuti oleh 8 orang. Koperasi
merupakan sekumpulan orang yang terhimpun dalam suatu organisasi yang bergerak
dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Dari pengertian koperasi, timbul
suatu permasalahan “Apakah koperasi sebagai salah satu solusi dari masalah
ekonomi (pengangguran dan kesempatan kerja) ?”.
Melihat beberapa
fakta tentang koperasi, bahwa di Pemalang ada koperasi yang dikelola oleh
orang-orang biasa (tidak berpengalaman). Koperasi tersebut tidak mempunyai
badan hukum, tidak mempunyai AD/ART, dll. Apakah bisa disebut koperasi?. Berbeda
dengan Koperasi Si Sehat “Margono”, koperasi ini dimiliki oleh pegawai negeri
misalnya dokter, tetapi kebanyakan konsumen adalah pasien-pasien rumah sakit.
Fakta lain yaitu adanya bank harian yang perijinannnya atas nama koperasi. Banyak
fakta tentang koperasi yang perlu kita kaji.
Syarat
mendirikan koperasi yaitu beranggotakan minimal 20 orang, mempunyai badan
hukum, mempunyai AD/ART, mempunyai tempat yang jelas, dan mempunyai usaha.
Bagaimana cara agar sebuah koperasi mempunyai badan hukum? Tentunya melapor
kepada kantor pajak. Ada kasus yang pernah terjadi, awalnya koperasi itu sebut
saja KOPMA “LEBAH” sudah memiliki beberapa usaha yang bisa dibilang maju,
sehingga harus membayar pajak atas pendirian usaha, tetapi karena ada suatu hal
maka usaha yang telah dijalani lama-lama hilang dari penglihatan kita. Sehingga
terjadi kefakuman usaha, karena koperasi itu tidak melaporkan ke kantor pajak
bahwa usahanya bangkrut, maka koperasi tersebut mendapat surat teguran dari
kantor pajak. Komunikasi sangat diperlukan dalam hal ini, sehingga antara dua
pihak saling mengetahui tentang kondisi yang terjadi.
Ada beberapa
macam koperasi, salah satunya adalah Koperasi Mahasiswa (KOPMA). Di Universitas
Muhammadiyah Purwokerto ada suatu Koperasi Mahasiswa yang disebut dengan KOPMA
“LEBAH”. Sebagian dari mahasiswa belum mengenal KOPMA “LEBAH”, Apa yang menjadi
masalahnya? Apakah mereka yang tidak update? Ataukah dari KOPMA nya sendiri
yang kurang eksis? Sebenarnya apa sih gunanya KOPMA dan bagaimana usaha yang
baik dari KOPMA? Koperasi Mahasiswa (KOPMA) merupakan tempat untuk menghimpun
mahasiswa yang ingin belajar tentang ekonomi dan organisasi, belajar tentang
sosial, mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki. Pentingnya koperasi
sebagai alat pemecah masalah. Jadi, mahasiswa yang terhimpun dalam KOPMA
berfungsi sebagai motor dalam pergerakan KOPMA itu sendiri. KOPMA juga berguna
sebagai media perwujudan kreatifitas mahasiswa.
Back to masalah
awal “Apakah Koperasi dapat mengurangi masalah ekonomi? Jika Ya, apa solusi
yang digunakan?” Semua peserta diskusi menjawab “BISA”. Dengan apa? Yaitu
dengan membuat usaha baru; menanamkan jiwa entrepreneurship; mengadakan pendidikan,
pelatihan, dan penyuluhan; dengan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan yang
didapat dikoperasi, diharapkan orang-orang dapat mengaplikasikannya dalam dunia
usaha sehingga tumbuh jiwa kewirausahaan. Dengan tertanamnya jiwa
kewirausahaan, mereka cenderung akan mendirikan suatu usaha. Semakin banyak
usaha yang diciptakan, semakin berkurang pengangguran.
Tetapi melihat
kenyataan yang ada sekarang ini, Koperasi belum mampu mengurangi masalah
ekonomi yang terjadi. Koperasi tersaingi oleh perusahaan-perusahaan kapitalis
yang justru lebih bisa mengurangi pengangguran. Jadi, BISA secara teori, BELUM
secara kenyataan.
Itulah fenomena
Koperasi di Indonesia. Sekarang kita lihat fenomena Koperasi di Dukuhwaluh,
yaitu KOPMA “LEBAH”. Pemasalahan terbesar yang dialami KOPMA “LEBAH” yaitu
bagaimana caranya agar para anggota tertarik untuk bergabung dengan KOPMA
“LEBAH, sehingga tidak terjadi kefakuman dari para anggota? Sebenarnya itu
merupakan masalah global yang kerap dialami oleh seluruh lembaga/organisasi.
Tapi, kita ingin menjadi pionir untuk mengatasi masalah global tersebut. Kefakuman
dari anggota disebabkan karena mereka tidak menemukan apa yang mereka cari di
dalam organisasi yang dipilih. Untuk mengaktifkan kembali anggota yang telah
fakum yaitu perbaiki kemasan organisasi, apabila kemasannya bagus maka orang
akan tertarik untuk memiliki; eratkan hubungan silaturahmi; menyamakan
ideologis dari masing-masing anggota; mempunyai usaha nyata dan unik sehingga
akan merangsang rasa penasaran mereka. Jadi, paksa mereka untuk penasaran
dengan pencapaian-pencapaian kecil, bukan paksa mereka untuk ikut. Sehingga
mereka tahu dengan kesadaran, bukan hanya kebetulan.
Semoga hasil
pemikirannya dapat tercapai dan bermanfaat. Amin ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar