Kamis, 13 Juni 2013

Diskusi Pengenalan Koperasi dan Ekonomi



“PENGENALAN KOPERASI DAN EKONOMI”

Diskusi 1
Hari / tanggal    : Selasa, 21 Mei 2013
Waktu                 : 19.30 – 21.15 WIB
Tempat               : Sekre KOPMA “LEBAH”
 

 “Pengenalan Koperasi dan Ekonomi”  merupakan tema yang dibahas dalam diskusi yang hanya diikuti oleh 8 orang. Koperasi merupakan sekumpulan orang yang terhimpun dalam suatu organisasi yang bergerak dalam bidang ekonomi, sosial, dan budaya. Dari pengertian koperasi, timbul suatu permasalahan “Apakah koperasi sebagai salah satu solusi dari masalah ekonomi (pengangguran dan kesempatan kerja) ?”.
Melihat beberapa fakta tentang koperasi, bahwa di Pemalang ada koperasi yang dikelola oleh orang-orang biasa (tidak berpengalaman). Koperasi tersebut tidak mempunyai badan hukum, tidak mempunyai AD/ART, dll. Apakah bisa disebut koperasi?. Berbeda dengan Koperasi Si Sehat “Margono”, koperasi ini dimiliki oleh pegawai negeri misalnya dokter, tetapi kebanyakan konsumen adalah pasien-pasien rumah sakit. Fakta lain yaitu adanya bank harian yang perijinannnya atas nama koperasi. Banyak fakta tentang koperasi yang perlu kita kaji.
Syarat mendirikan koperasi yaitu beranggotakan minimal 20 orang, mempunyai badan hukum, mempunyai AD/ART, mempunyai tempat yang jelas, dan mempunyai usaha. Bagaimana cara agar sebuah koperasi mempunyai badan hukum? Tentunya melapor kepada kantor pajak. Ada kasus yang pernah terjadi, awalnya koperasi itu sebut saja KOPMA “LEBAH” sudah memiliki beberapa usaha yang bisa dibilang maju, sehingga harus membayar pajak atas pendirian usaha, tetapi karena ada suatu hal maka usaha yang telah dijalani lama-lama hilang dari penglihatan kita. Sehingga terjadi kefakuman usaha, karena koperasi itu tidak melaporkan ke kantor pajak bahwa usahanya bangkrut, maka koperasi tersebut mendapat surat teguran dari kantor pajak. Komunikasi sangat diperlukan dalam hal ini, sehingga antara dua pihak saling mengetahui tentang kondisi yang terjadi.
Ada beberapa macam koperasi, salah satunya adalah Koperasi Mahasiswa (KOPMA). Di Universitas Muhammadiyah Purwokerto ada suatu Koperasi Mahasiswa yang disebut dengan KOPMA “LEBAH”. Sebagian dari mahasiswa belum mengenal KOPMA “LEBAH”, Apa yang menjadi masalahnya? Apakah mereka yang tidak update? Ataukah dari KOPMA nya sendiri yang kurang eksis? Sebenarnya apa sih gunanya KOPMA dan bagaimana usaha yang baik dari KOPMA? Koperasi Mahasiswa (KOPMA) merupakan tempat untuk menghimpun mahasiswa yang ingin belajar tentang ekonomi dan organisasi, belajar tentang sosial, mengembangkan bakat dan minat yang dimiliki. Pentingnya koperasi sebagai alat pemecah masalah. Jadi, mahasiswa yang terhimpun dalam KOPMA berfungsi sebagai motor dalam pergerakan KOPMA itu sendiri. KOPMA juga berguna sebagai media perwujudan kreatifitas mahasiswa.
Back to masalah awal “Apakah Koperasi dapat mengurangi masalah ekonomi? Jika Ya, apa solusi yang digunakan?” Semua peserta diskusi menjawab “BISA”. Dengan apa? Yaitu dengan membuat usaha baru; menanamkan jiwa entrepreneurship; mengadakan pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan; dengan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan yang didapat dikoperasi, diharapkan orang-orang dapat mengaplikasikannya dalam dunia usaha sehingga tumbuh jiwa kewirausahaan. Dengan tertanamnya jiwa kewirausahaan, mereka cenderung akan mendirikan suatu usaha. Semakin banyak usaha yang diciptakan, semakin berkurang pengangguran.
Tetapi melihat kenyataan yang ada sekarang ini, Koperasi belum mampu mengurangi masalah ekonomi yang terjadi. Koperasi tersaingi oleh perusahaan-perusahaan kapitalis yang justru lebih bisa mengurangi pengangguran. Jadi, BISA secara teori, BELUM secara kenyataan.
Itulah fenomena Koperasi di Indonesia. Sekarang kita lihat fenomena Koperasi di Dukuhwaluh, yaitu KOPMA “LEBAH”. Pemasalahan terbesar yang dialami KOPMA “LEBAH” yaitu bagaimana caranya agar para anggota tertarik untuk bergabung dengan KOPMA “LEBAH, sehingga tidak terjadi kefakuman dari para anggota? Sebenarnya itu merupakan masalah global yang kerap dialami oleh seluruh lembaga/organisasi. Tapi, kita ingin menjadi pionir untuk mengatasi masalah global tersebut. Kefakuman dari anggota disebabkan karena mereka tidak menemukan apa yang mereka cari di dalam organisasi yang dipilih. Untuk mengaktifkan kembali anggota yang telah fakum yaitu perbaiki kemasan organisasi, apabila kemasannya bagus maka orang akan tertarik untuk memiliki; eratkan hubungan silaturahmi; menyamakan ideologis dari masing-masing anggota; mempunyai usaha nyata dan unik sehingga akan merangsang rasa penasaran mereka. Jadi, paksa mereka untuk penasaran dengan pencapaian-pencapaian kecil, bukan paksa mereka untuk ikut. Sehingga mereka tahu dengan kesadaran, bukan hanya kebetulan.
Semoga hasil pemikirannya dapat tercapai dan bermanfaat. Amin ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar