DEMOKRASI EKONOMI DAN DEMOKRASI
PANCASILA
Diskusi 2
Hari / tanggal : Senin, 17 Juni 2013
Waktu : 19.00 – 22.00 WIB
Tempat : Sekre KOPMA “LEBAH”
Jika berbicara Demokrasi, hal yang pertama kali kita pikirkan
adalah politik. Darimana politik itu berasal? Politik ada karena adanya suatu
kepentingan. Ilmu politik merupakan ilmu yang mengatur perkembangan Negara dan
prinsip-prinsip pemerintahannya. Nah…perkembangan yang dimaksud adalah
perkembangan ekonomi dari suatu Negara. Perkembangan politik harus diiringi
dengan perkembangan ekonomi yang stabil. Karena perkembangan suatu Negara tidak
hanya dipengaruhi oleh system politik saja, juga dipengaruhi oleh keadaan
ekonomi Negara tersebut. Jika keadaan ekonomi suatu Negara buruk, maka besar
kemungkinan politik Negara tersebut buruk. Maka perlu adanya suatu keseimbangan
antara politik dan ekonomi. Beberapa Negara yang mempunyai system politik yang
kuat yaitu Amerika dan Israel.
Sejak Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, pembangunan yang
pertama kali dilakukan adalah dalam bidang ekonomi karena ada keterkaitan
antara politik dan ekonomi. Dahulu di Indonesia dikuasai oleh para creative
minority (bangsawan). Setelah merdeka perkembangan ekonomi Indonesia cukup
bagus, tetapi bagaimana dengan situasi politik dan ekonomi Indonesia sekarang?
Inilah yang perlu kita kaji bersama. Perlu kita ketahui tentang realita
sekarang bahwa di Indonesia system politiknya kurang sehat. Sistem suap dan
manipolitik yang terjadi di Indonesia sekarang ini. Mengapa hal itu terjadi?
Karena kurangnya kesejahteraan masyarakat sehingga masyarakat mudah sekali
disuap, adanya apatisme politik, dan menurunnya rasa kebangsaan. Hal apa yang
akan terjadi? Indonesia tidak lagi menganut ideologinya sehingga kehilangan
jatidiri yang telah diperjuangkan dan Indonesia tidak memiliki pendirian yang
kokoh sehingga mudah sekali dipengaruhi oleh asing. Semua itu akan berimbas
pada perkembangan ekonomi Indonesia.
Indonesia sudah merdeka, tetapi belum merdeka dalam bidang
ekonomi. Perekonomian Indonesia baik dalam bidang pertanian, pertambangan, jasa
dan otomotif sebagian besar sudah dikuasai oleh asing. Hal itu terjadi karena
Indonesia sudah terjerumus kedalam permainan politik internasional. Lhoo.. ko’
bisa? Bisa, karena kebijakan pemerintah tidak sejalan dengan landasan Idiil
Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab,
Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan, Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sejak Presiden Indonesia dipilih langsung oleh rakyat, secara
tidak langsung kita telah menganut Ideologi Liberal sehingga setiap orang akan menuntut hak-hak
mereka sebebas-bebasnya. Hal itu berdampak pada perekonomian Indonesia, yang
kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Seharusnya ekonomi yang
berkembang adalah ekonomi kerakyatan yang berdemokrasi Pancasila. Semua
kegiatan perkembangan ekonomi harus diiringi dengan pengamalan nilai-nilai
Pancasila. Contoh ekonomi kerakyatan adalah Koperasi karena terdapat
pinsip-prinsip Koperasi yang berdasarkan pada Pancasila, yaitu Koperasi
bersifat terbuka dan sukarela berarti koperasi tidak menekankan pada keyakinan
dan tidak memandang adanya perbedaan; dikembangkan sikap saling menghormati dan
mempunyai hak dan kewajiban yang sama bagi anggota koperasi, adanya keadilan
bagi setiap orang; keanggotaan koperasi tidak membeda-bedakan agama, suku bangsa,
warna kulit, dll; koperasi dipimpin secara demokratis yang dijiwai oleh sila
ke-4; dan koperasi dibentuk untuk meningkatkan taraf hidup anggota dan
masyarakat.
Koperasi mempunyai peranan yang luar biasa dalam
perekonomian, tetapi koperasi keberadaanya kurang menonjol dibanding dengan
perusahaan-perusahaan lain. Itulah yang menjadikan perekonomian Indonesia
buruk. Cina merupakan Negara yang perekonomiannnya cukup bagus, di Indonesia
mereka memasarkan produknya dengan politik dumping. Politik dumping digunakan
untuk penguasaan pasar. Cina tidak akan pernah rugi karena politik
dumping
itu semacam promosi. Indonesia telah didoktrin bahwa Cina adalah besar,
sehingga mental kita menjadi lemah. Banyak keuntungan yang dapat
diperoleh Cina, jika ekspor tinggi maka neraca perdagangan akan tinggi.
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia hanya menjadi mainan
oleh Negara-negara lain. Indonesia sangat bergantung pada Negara lain. Apakah
Indonesia bisa keluar dari ketergantungan itu? Sungguh sulit jika harus keluar
dari ketergantungan. Walaupun kita hidup membutuhkan orang lain, tetapi jangan
jadikan ketergantungan itu menjadi tumpuan hidup. Begitu juga untuk Indonesia,
kita boleh bergantung kepada Negara lain, tetapi harus ada kemandirian agar
tidak seluruhnya system yang ada di Indonesia harus digantungkan kepada Negara
lain. Bagaimana caranya agar Indonesia mandiri? Tentunya dengan kesadaran
kolektivitas dari warga negaranya untuk bangkit dari ketergantungan yang begitu
besar.
Sejauh mana ekonomi kerakyatan berkembang di Indonesia? Sejak
Indonesia merdeka, ekonomi kerakyatan sudah mulai berkembang. Yang terjadi saat
ini adalah tindakan ekonominya sangat melenceng dari nilai-nilai Pancasila.
Sistem yang berjalan bagus, tetapi pelaksanaannya yang belum baik. Sehingga ekonomi
kerakyatan belum berjalan secara maksimal. Yang terjadi Indonesia terjerat
hutang disana-sini, misalnya hutang ke World Bank dan IMF. Mereka meminjamkan
uang kepada Indonesia, sehingga Indonesia merasa harus berbalas budi kepada
World Bank dan IMF. Padahal jika berhutang, maka bunganya akan tinggi. Untuk
berbalas budi kepada World Bank dan IMF, Indonesia terjerat hutang di dalam
negeri. “Terbayarlah hutang luar negeri, terjeratlah hutang dalam negeri”
itulah Indonesia.
Bagaimana agar dapat keluar dari masalah yang ada di
Indonesia? Caranya gampang, yaitu hanya dengan menanamkan dan menjalankan
nilai-nilai Pancasila. Serta adanya pendidikan dan kolektivitas bersama untuk
bangkit dari keterpurukan. Tetapi tidak semua orang dapat mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dengan baik, ini karena adanya sebuah dinamika. Dinamika
masyarakat sulit sekali untuk dihilangkan.
Harapannya dengan berlandaskan pada Demokrasi Pancasila,
Indonesia dapat menjalankan ekonomi kerakyatan dengan berlandaskan pada
landasan Idiiil Pancasila. Jika situasi politik dan ekonomi Indonesia dapat
stabil maka besar kemungkinan Indonesia akan menjadi Negara yang besar dan
kuat. InsyaAlloh.. Amin.. Semoga diskusi ini bermanfaat untuk perkembangan
Indonesia.. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar