Rabu, 19 Juni 2013

Diskusi Demokrasi Ekonomi Vs Demokrasi Pancasila

DEMOKRASI EKONOMI DAN DEMOKRASI PANCASILA

Diskusi 2
Hari / tanggal       : Senin, 17 Juni 2013
Waktu                  : 19.00 – 22.00 WIB
Tempat                : Sekre KOPMA “LEBAH”

Jika berbicara Demokrasi, hal yang pertama kali kita pikirkan adalah politik. Darimana politik itu berasal? Politik ada karena adanya suatu kepentingan. Ilmu politik merupakan ilmu yang mengatur perkembangan Negara dan prinsip-prinsip pemerintahannya. Nah…perkembangan yang dimaksud adalah perkembangan ekonomi dari suatu Negara. Perkembangan politik harus diiringi dengan perkembangan ekonomi yang stabil. Karena perkembangan suatu Negara tidak hanya dipengaruhi oleh system politik saja, juga dipengaruhi oleh keadaan ekonomi Negara tersebut. Jika keadaan ekonomi suatu Negara buruk, maka besar kemungkinan politik Negara tersebut buruk. Maka perlu adanya suatu keseimbangan antara politik dan ekonomi. Beberapa Negara yang mempunyai system politik yang kuat yaitu Amerika dan Israel.
Sejak Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, pembangunan yang pertama kali dilakukan adalah dalam bidang ekonomi karena ada keterkaitan antara politik dan ekonomi. Dahulu di Indonesia dikuasai oleh para creative minority (bangsawan). Setelah merdeka perkembangan ekonomi Indonesia cukup bagus, tetapi bagaimana dengan situasi politik dan ekonomi Indonesia sekarang? Inilah yang perlu kita kaji bersama. Perlu kita ketahui tentang realita sekarang bahwa di Indonesia system politiknya kurang sehat. Sistem suap dan manipolitik yang terjadi di Indonesia sekarang ini. Mengapa hal itu terjadi? Karena kurangnya kesejahteraan masyarakat sehingga masyarakat mudah sekali disuap, adanya apatisme politik, dan menurunnya rasa kebangsaan. Hal apa yang akan terjadi? Indonesia tidak lagi menganut ideologinya sehingga kehilangan jatidiri yang telah diperjuangkan dan Indonesia tidak memiliki pendirian yang kokoh sehingga mudah sekali dipengaruhi oleh asing. Semua itu akan berimbas pada perkembangan ekonomi Indonesia.
Indonesia sudah merdeka, tetapi belum merdeka dalam bidang ekonomi. Perekonomian Indonesia baik dalam bidang pertanian, pertambangan, jasa dan otomotif sebagian besar sudah dikuasai oleh asing. Hal itu terjadi karena Indonesia sudah terjerumus kedalam permainan politik internasional. Lhoo.. ko’ bisa? Bisa, karena kebijakan pemerintah tidak sejalan dengan landasan Idiil Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan, Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sejak Presiden Indonesia dipilih langsung oleh rakyat, secara tidak langsung kita telah menganut Ideologi Liberal sehingga setiap orang akan menuntut hak-hak mereka sebebas-bebasnya. Hal itu berdampak pada perekonomian Indonesia, yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Seharusnya ekonomi yang berkembang adalah ekonomi kerakyatan yang berdemokrasi Pancasila. Semua kegiatan perkembangan ekonomi harus diiringi dengan pengamalan nilai-nilai Pancasila. Contoh ekonomi kerakyatan adalah Koperasi karena terdapat pinsip-prinsip Koperasi yang berdasarkan pada Pancasila, yaitu Koperasi bersifat terbuka dan sukarela berarti koperasi tidak menekankan pada keyakinan dan tidak memandang adanya perbedaan; dikembangkan sikap saling menghormati dan mempunyai hak dan kewajiban yang sama bagi anggota koperasi, adanya keadilan bagi setiap orang; keanggotaan koperasi tidak membeda-bedakan agama, suku bangsa, warna kulit, dll; koperasi dipimpin secara demokratis yang dijiwai oleh sila ke-4; dan koperasi dibentuk untuk meningkatkan taraf hidup anggota dan masyarakat.
Koperasi mempunyai peranan yang luar biasa dalam perekonomian, tetapi koperasi keberadaanya kurang menonjol dibanding dengan perusahaan-perusahaan lain. Itulah yang menjadikan perekonomian Indonesia buruk. Cina merupakan Negara yang perekonomiannnya cukup bagus, di Indonesia mereka memasarkan produknya dengan politik dumping. Politik dumping digunakan untuk penguasaan pasar. Cina tidak akan pernah rugi karena politik dumping itu semacam promosi. Indonesia telah didoktrin bahwa Cina adalah besar, sehingga mental kita menjadi lemah. Banyak keuntungan yang dapat diperoleh Cina, jika ekspor tinggi maka neraca perdagangan akan tinggi.
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia hanya menjadi mainan oleh Negara-negara lain. Indonesia sangat bergantung pada Negara lain. Apakah Indonesia bisa keluar dari ketergantungan itu? Sungguh sulit jika harus keluar dari ketergantungan. Walaupun kita hidup membutuhkan orang lain, tetapi jangan jadikan ketergantungan itu menjadi tumpuan hidup. Begitu juga untuk Indonesia, kita boleh bergantung kepada Negara lain, tetapi harus ada kemandirian agar tidak seluruhnya system yang ada di Indonesia harus digantungkan kepada Negara lain. Bagaimana caranya agar Indonesia mandiri? Tentunya dengan kesadaran kolektivitas dari warga negaranya untuk bangkit dari ketergantungan yang begitu besar.
Sejauh mana ekonomi kerakyatan berkembang di Indonesia? Sejak Indonesia merdeka, ekonomi kerakyatan sudah mulai berkembang. Yang terjadi saat ini adalah tindakan ekonominya sangat melenceng dari nilai-nilai Pancasila. Sistem yang berjalan bagus, tetapi pelaksanaannya yang belum baik. Sehingga ekonomi kerakyatan belum berjalan secara maksimal. Yang terjadi Indonesia terjerat hutang disana-sini, misalnya hutang ke World Bank dan IMF. Mereka meminjamkan uang kepada Indonesia, sehingga Indonesia merasa harus berbalas budi kepada World Bank dan IMF. Padahal jika berhutang, maka bunganya akan tinggi. Untuk berbalas budi kepada World Bank dan IMF, Indonesia terjerat hutang di dalam negeri. “Terbayarlah hutang luar negeri, terjeratlah hutang dalam negeri” itulah Indonesia.
Bagaimana agar dapat keluar dari masalah yang ada di Indonesia? Caranya gampang, yaitu hanya dengan menanamkan dan menjalankan nilai-nilai Pancasila. Serta adanya pendidikan dan kolektivitas bersama untuk bangkit dari keterpurukan. Tetapi tidak semua orang dapat mengamalkan nilai-nilai Pancasila dengan baik, ini karena adanya sebuah dinamika. Dinamika masyarakat sulit sekali untuk dihilangkan.

Harapannya dengan berlandaskan pada Demokrasi Pancasila, Indonesia dapat menjalankan ekonomi kerakyatan dengan berlandaskan pada landasan Idiiil Pancasila. Jika situasi politik dan ekonomi Indonesia dapat stabil maka besar kemungkinan Indonesia akan menjadi Negara yang besar dan kuat. InsyaAlloh.. Amin.. Semoga diskusi ini bermanfaat untuk perkembangan Indonesia..  ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar